Kamis, 04 Juni 2015


BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Diserahkan kepada:
Hana Puji Astuti, S.E., M.M.(c)
Sebagai tugas mata kuliah
Teknologi dan Media Pembelajaran PAK

Disusun oleh:
Sri Kadarsih Diyah Wulandari
NIM: 2014071408

Program Sarjana Pendidikan Agama Kristen
SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN (STAK) ANAK BANGSA
SURABAYA
2015


KATA PENGANTAR
            Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus/ Yeshua HaMasiakh yang telah melimpahkan kekuatanNya serta memberikan kesempatan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini baik dalam bentuk dan isi yang sangat sederhana.
            Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca berkaitan dengan pembelajaran berbasis teknologi dan informasi, terlebih lagi dapat menjadikan makalah ini sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pendidik khususnya bidang studi erat kaitannya dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
            Saya akui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu saya berharap kepada para pembaca untuk bersedia  memberikan sumbangsihnya baik berupa kritik, saran dan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah ini.


                                                                                                          Surabaya, Mei 2015
                                                                                               
                                                                                                                 Penyusun,

DAFTAR ISI

Halaman Judul
.......................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................................. iii
BAB I    PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A.    Latar Belakang ................................................................................................ 2

B.    Rumusan Masalah ...........................................................................................  2

C.    Tujuan Penulisan .............................................................................................  2

D.    Metode Penulisan ............................................................................................ 2

BAB II    PEMBAHASAN ................................................................................... 3

A.    Konsep Belajar, Pembelajaran, dan Mengajar .................................................. 3

B.    Jenis-jenis Aktivitas Belajar............................................................................... 4

C.    Prinsip-prinsip Belajar....................................................................................... 5

D.    Tipe Gaya Belajar ........................................................................................... 5           

E.    Teori Belajar .................................................................................................... 6

F.    Komponen Pembelajaran ................................................................................. 6

G.    Tipe-tipe Pembelajaran .................................................................................... 7

H.    Pendekatan Pembelajaran ................................................................................ 7

I.       Pembelajaran Berbasis Tekonologi Informasi dan Teknologi ............................ 8
1.      Komputer sebagai media pembelajaran ........................................................... 8
2.      Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran .......................................  9
3.      Internet sebagai media pembelajaran .............................................................. 9
4.      Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran .........................................11
J.       Pembelajaran Berbasis Multimedia ...............................................................11
1.      Definisi media pembelajaran .........................................................................11
2.      Manfaat media pembelajaran ........................................................................12
3.      Jenis-jenis media pembelajaran .....................................................................14
4.      Multimedia interaktif  berbasis komputer .......................................................15
K.    Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan ................................ 16

BAB III    PENUTUP ........................................................................................ 18                                                                        DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 19






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Teknologi Informasi dan Komunikasi selanjutnya disingkat (TIK) telah berkembang sangat pesat dan telah memberikan dampak yang nyata terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah, khususnya pembelajaran.
            Pemanfaatan dan pengembangan TIK dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dikenal dengan  Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Melalui fasilitas yang disediakan oleh sistem tersebut, guru dan siswa dapat mengeksplorasi dan mengelaborasi kegiatan belajar dan mengajar secara efektif dan efisien.
            Komputer  merupakan salah satu alat dalam TIK yang mempunyai banyak kelebihan, termasuk bila dimanfaatkan dalam pembelajaran. Pemanfaatan komputer dalam pembelajaran memungkinkan peserta didik melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi, mengolah hasil belajar, bahkan mengkreasikan hasil belajar agar menjadi lebih menarik dan menyenangkan sehingga dengan pembelajaran berbasis TIK ini kegiatan pembelajaran akan semakin berkembang.  
            Meskipun peluang baru yang ditawarkan TIK sangat menarik dan memberikan harapan, tetap tidak dapat dipungkiri bahwa peran pendidik tetap tidak tergantikan olehnya. TIK hanyalah alat bantu yang tidak akan berbunyi apa-apa jika tidak disentuh oleh para pendidik yang kreatif. Oleh karena itu, perlu pemahaman yang benar tentang penerapan TIK dalam pembelajaran.
B.     Rumusan Masalah
            Dari   deskripsi   yang   dikemukakan  pada  latar  belakang  di  atas,  dapat diformulasikan permasalahan yaitu:
      1.      Bagaimana konsep belajar, pembelajaran dan mengajar?
      2.      Apa yang dimaksud dengan teknologi informasi dan komunikasi?
      3.      Apa kelebihan dan kekurangan dari pemanfaatan TIK?
C.    Tujuan Penulisan
Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1.      Untuk menjelaskan konsep belajar, pembelajaran dan mengajar berbasis TIK.
2.      Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang apa itu teknologi informasi dan komunikasi.
3.      Untuk mengevaluasi, apakah pemanfaatan atau penerapan kita terhadap TIK sudah baik dan benar.
D.    Metode Penulisan
          Metode yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan paper ini adalah:
1.      Penelitian kepustakaan yaitu pengumpulan data teoritis melalui buku-buku bacaan yang erat hubungannya dengan judul makalah.
2.      Mengambil sumber dari internet.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Konsep Belajar, Pembelajaran, dan Mengajar
          Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai sehingga terjadi perubahan dalam diri siswa ke arah positif.
          Menurut Bloom, perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam ranah/domain kognitif, afektif, dan psikomotorik, beserta tingkatan aspek-aspeknya.
          Sedangkan menurut UNESCO hasil belajar dapat dituangkan dalam empat pilar pembelajaran, yaitu:
1.      Belajar Mengetahui (Learning to Know)
Belajar mengetahui berkenaan dengan perolehan, penguasaan, dan pemanfaatan informasi. Pengetahuan terus berkembang, oleh karena itu belajar mengetahui harus terus dilakukan, bahkan terus ditingkatkan menjadi knowing much (berusaha tahu banyak).
2.      Belajar Berbuat/Berkarya (Learning to do)
Belajar berkarya adalah belajar atau berlatih menguasai keterampilan dan kompetensi kerja sehingga mampu berkarya banyak (doing much).
3.      Belajar Hidup Bersama (Learning to Live Together).
Tiap kelompok memiliki latar belakang pendidikan, kebudayaan, tradisi, dan tahap perkembangan yang berbeda, agar bisa bekerjasama dan hidup rukun, mereka harus banyak belajar hidup bersama dan berusaha membina kehidupan bersama (being sociable).
4.      Belajar Menjadi Diri Sendiri yang utuh (Learning to Be)
Tantangan kehidupan yang berkembang cepat dan sangat kompleks, menuntut pengembangan manusia tidak hanya secara utuh, dan menyeluruh, baik aspek intelektual, emosi, sosial, fisik, maupun moral tetapi juga manusia utuh yang unggul.
Menurut Sudjana (2004:28) pengertian Pembelajaran:
     “Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan”.
         Pembelajaran berbasis TIK adalah upaya memanfaatkan kemajuan TIK untuk mendukung proses pembelajaran. TIK berperan sebagai alat bantu bukan sebagai subyek utama. Dalam pembelajaran berbasis TIK, TIK berperan sebagai media penghubung untuk menyampaikan transfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Dua unsur penting dalam proses transfer ilmu pengetahuan tersebut yaitu unsur media dan pesan yang disampaikan melalui media tersebut. Unsur media menggambarkan TIK sebagai jaringan infrastruktur yang menghubungkan pendidik dengan peserta didik, sedangkan unsur pesan menggambarkan konten pembelajaran digital.
B.     Jenis-jenis Aktivitas Belajar
      Aktivitas belajar dapat dikategorikan berdasarkan jenisnya, yaitu:
1.      Belajar Arti Kata yaitu menangkap arti kata yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan.
2.      Belajar Kognitif yaitu proses bagaimana menghayati, mengorganisasi, dan mengulangi informasi tentang suatu masalah, peristiwa, objek serta upaya untuk menghadirkan kembali hal tersebut melalui tanggapan, gagasan, atau lambang dalam bentuk kata-kata atau kalimat.  
3.     Belajar Menghafal adalah suatu aktivitas menanamkan suatu materi verbal melalui proses mental dan menyimpannya dalam ingatan, sehingga dapat diproduksi kembali ke alam sadar ketika diperlukan.
4.     Belajar Teoretis adalah menyusun kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alam atau fenomena sosial tertentu.
5.     Belajar  Konsep adalah  merumuskan melalui proses mental tentang lambang, benda, serta peristiwa dengan mengamati ciri-cirinya.
6.     Belajar Kaidah adalah menghubungkan dua konsep atau lebih sehingga terbentuk suatu ketentuan yang mempresentasikan suatu keteraturan.
7.      Belajar Berfikir adalah aktivitas kognitif yang dilakukan secara mental untuk memecahkan suatu masalah melalui proses yang abstrak.
8.     Belajar Keterampilan Motorik adalah belajar melakukan rangkaian gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu.
9.     Belajar Estetis adalah proses mencipta melalui penghayatan yang berdasarkan pada nilai-nilai seni.
C.    Prinsip-prinsip Belajar
          Prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.
D.    Tipe Gaya Belajar
      Ada beberapa tipe gaya belajar yang harus dicermati oleh guru, yaitu:
1.      Gaya Belajar Visual (Visual Learner) yaitu gaya belajar di mana siswa
memiliki interes yang tinggi ketika diperlihatkan gambar, grafik, grafis
organisatoris, seperti jaring, peta konsep dan ide peta, plot, dan ilustrasi visual lainnya.
2.      Gaya Belajar Auditif (Auditory Learner) adalah suatu gaya belajar di mana siswa belajar melalui mendengarkan.
3.      Gaya Belajar Kinestetik (Tactual Learner) siswa belajar dengan cara melakukan, menyentuh, merasa, bergerak, dan mengalami.
E.     Teori Belajar
          Pelopor teori behaviouristik, Palvov (1927) dan Skinner (1974) menyatakan bahwa belajar adalah tingkah laku yang dapat diamati yang disebabkan adanya stimulus dari luar.
          Teori Psikologi Kognitif (Ally, 2004:7) menyatakan bahwa belajar mencakup penggunaan daya ingat, motivasi dan pikiran, dan refleksi. Psikologi kognitif memandang belajar sebagai proses internal dan jumlah yang dipelajari tergantung pada kapasitas proses belajar, usaha yang dilakukan selama proses belajar, kedalaman proses tersebut dan struktur pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.
          Konstruktivisme menurut Piaget, Bruner, dan Vygotsky adalah pengetahuan dan pemahaman tidak diperoleh dengan cara pasif tetapi cara yang aktif melalui pengalaman personal dan aktivitas eksperimental.
Ketiga teori tersebut yaitu behaviouristik, psikologi kognitif, dan konstruktivisme inilah yang mendasari pembelajaran berbasis TIK.
F.     Komponen Pembelajaran
         Pelaksanaan  pembelajaran  merupakan  hasil  integrasi dari beberapa
komponen yang memiliki fungsi tersendiri dengan maksud agar ketercapaian tujuan pembelajaran dapat terpenuhi. Komponen-komponen pembelajaran yang dimaksud adalah tujuan pendidikan, sumber belajar, strategi pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran.

G.    Tipe-tipe Pembelajaran
          Menurut Ibrahim (2003:85), tipe pembelajaran merupakan pengelolaan dan pengembangan yang dilakukan terhadap komponen pembelajaran.
          Tipe pembelajaran berdasarkan orientasinya Joice dan Weil (1996), telah mengelompokkan model-model mengajar dalam empat orientasi, diantaranya:
1.      Information Procesing Orientation: menitikberatkan pada pengembangan kemampuan intelektual/kognitif.
2.       Social-Interaction Orientation, mencakup berbagai model mengajar yang tujuannya disamping memajukan, saling memahami dalam kehidupan suatu kelompok sosial satu sama lain.
3.      Person Orientation, mencakup model-model mengajar yang sasarannya untuk    memberikan   kesempatan    kepada    tiap   individu   siswa   yang bersangkutan.
4.      Behavior-Modification Orientation, metode mengajar yang menitik beratkan pada perubahan perilaku kearah yang diharapkan guru.

H.    Pendekatan Pembelajaran
          Pendekatan  merupakan   titik  tolak  atau  sudut  pandang  kita  terhadap    proses   pembelajaran.   Pendekatan    akan    menentukan    arah
pelaksanaan ide tersebut untuk menggambarkan perlakuan  yang diterapkan
terhadap masalah atau objek kajian yang akan dipelajari.
          Menurut Killen, Roy dalam bukunya yang berjudul Effective Teaching Strategies (1998) mengemukakan ada dua pendekatan pembelajaran yaitu:
1.     Pendekatan Pembelajaran Berorientasi pada Guru (teacher centered approaches), pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai objek dalam belajar dan guru menempatkan diri sebagai orang yang serba bisa dan sebagai satu-satunya sumber belajar, kegiatan belajar bersifat klasik dan konvensional.
2.     Pendekatan Pembelajaran Berorientasi pada Siswa (student centered approaches), pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar dan kegiatan belajar bersifat modern.

I.       Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Definisi Pembelajaran Berbasis TIK
          Pembelajaran berbasis TIK adalah upaya memanfaatkan kemajuan TIK untuk mendukung proses pembelajaran. TIK berperan sebagai alat bantu bukan sebagai subyek utama.
1.      Komputer sebagai Media Pembelajaran
Definisi Komputer
       Istilah komputer diambil dari bahasa Latin computare yang berarti menghitung (to compute). Definisi komputer disampaikan oleh Hamacter yang dikutip oleh Wahono (2003), ‘Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi’. Tiga sifat komputer menurut Daryanto (2007) yaitu: bekerja dengan menggunakan tenaga listrik (elektronik), bekerja berdasarkan program, bekerja dalam suatu sistem.
2.      Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran.
Manfaat komputer untuk tujuan pendidikan menurut Arsyad (2002:54-55):
a.      Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran.
b.     Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan musik yang dapat menambah realisme.
c.      Kendali berada di tangan siswa, sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya.
d.     Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan program pembelajaran, memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.
e.      Dapat berhubungan dengan, dan mengendalikan peralatan lain seperti CD interaktif,  video,  dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer.
3.      Internet sebagai media pembelajaran
       Internet merupakan sebuah perpustakaan raksasa dunia yang di dalamnya terdapat jutaan bahkan miliaran informasi atau data yang berupa text, grafik, audio, animasi maupun digital konten lainnya. Dalam akses global internet dapat memfasilitasi beragam sumber belajar yang dibutuhkan siswa.
a.       Definisi Internet
      Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar   sistem  global  Transmission Control Protocol/Inter Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.  Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan Internet working ("antarjaringan")[1]. Internet memungkinkan suatu program untuk melakukan sharing dengan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun termasuk pengimplementasian pembelajaran berbasis web.
b.      Sejarah Internet
       Internet pada awalnya dibentuk oleh oleh Departemen Pertahanan Amerika di awal tahun 1960-an. Setelah melalui beberapa kali percobaan, pada tahun 1990 Pemerintah Amerika Serikat memberikan izin untuk dikomersialkan.
c.       Fungsi Internet
                       Fungsi dasar internet menurut Sidharta (1996:9) adalah:
1.      Pelayanan mail (SMTP: Simple Mail Transfer Protocol), yaitu pelayanan untuk mengirim dan menerima pesan-pesan.
2.      Pelayanan   telnet   (HTTP: Hyper  Text  Transfer  Protocol),
yaitu pelayanan yang memberi kesempatan kepada pemakai internet   untuk   menghubungi   suatu  sistem  yang  terletak  di
tempat yang jauh.
3.     Pelayanan FTP (File Transfer Protocol), yaitu pelayanan yang memberikan kesempatan kepada pemakai internet untuk mentransfer  file dari satu sistem ke sistem lain. Proses ini disebut juga sebagai downloading.
4.     Pelayanan client/server, yaitu sistem yang didukung oleh program server. Misalnya: Gapher, white page, yellowpages, dan lain-lain.
4.         Pemanfaatan Internet dalam Pembelajaran
     Bagi para pengajar, internet bermanfaat dalam mengembangkan profesinya, karena dengan internet dapat: (a) meningkatkan pengetahuan, (b) berbagi sumber dengan rekan sejawat, (c) bekerja sama dengan pengajar luar negeri, (d) kesempatan mempublikasikan informasi secra langsung, (e) mengatur komunikasi secara teratur, dan (f) berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun internasional. Di samping itu bisa internet bisa bermanfaat sebagai sumber bahan mengajar.
     Sementara itu, para peserta didik dapat menggunakan internet untuk belajar sendiri secara cepat, sehingga akan meningkatkan dan memperluas pengetahuan, belajar berinteraksi, dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian.

J.      Pembelajaran Berbasis Multimedia
1.      Definisi Media Pembelajaran
      Media berasal dari kata medium yang artinya perantara atau pengantar. Dengan demikian media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara sampainya pesan belajar (message learning) dari sumber pesan (message resource) kepada penerima pesan (message receive), sehingga terjadi interaksi belajar mengajar. Sumber pesan atau disebut juga komunikator biasanya pengajar, sedangkan penerima pesan atau komunikan biasanya peserta didik. Media pembelajaran meliputi segala sesuatu yang dapat membantu pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan motivasi, daya pikir, dan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang sedang dibahas.
       Secara fisik bermakna medium untuk mengkomunikasi pesan pembelajaran (Gagne). Media adalah mode stimulus – interaksi manusia, realita, gambar, simbol tulisan, suara (Rowntree). Media adalah software berikut hardware yang digunakan dalam komunikasi pembelajaran (Heidt).

2.      Manfaat Media Pembelajaran
         Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran tidak mutlak harus diadakan oleh  pengajar.  Artinya,  jika  pengajar  dalam proses pembelajarannya  tidak  menggunakan  media pembelajaranpun tidak akan dikatakan gagal, karena yang utama dalam proses pembelajaran                adalah peserta didik dapat belajar dengan baik dan mencapai tujuan yang hendak dicapai dan  telah dirumuskan sebelumnya. Namun demikian, penggunaan media pembelajaran berbasis   TIK, akan mendukung keberhasilan pembelajaran, karena  memiliki kelebihan kelebihan sebagai berikut:
a.       Dapat  memberikan  pemahaman yang lebih dalam terhadap materi
pembelajaran yang sedang dibahas, karena dapat menjelaskan konsep  yang sulit atau rumit menjadi mudah atau lebih sederhana.
b.      Dapat menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak nyata, tidak dapat dilihat langsung) menjadi konkrit (nyata dapat dilihat, dirasakan, atau diraba), seperti menjelaskan peredaran darah dan organ-organ tubuh manusia pada mata pelajaran sains.
c.       Membantu pengajar menyajikan materi pembelajaran menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga peserta didik pun mudah dipahami, lama diingat dan mudah diungkapkan kembali.
d.      Menarik dan membangkitkan perhatian, minat, motivasi, aktivitas, dan kreativitas belajar peserta didik, serta dapat menghibur peserta didik.
e.       Memancing partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran dan memberikan kesan yang mendalam dalam pikiran peserta didik.
f.       Materi pembelajaran yang sudah dipelajari dapat diulang kembali (playback). Misalnya menggunakan rekaman video, compact disk (cakram padat), tape recorder atau televisi.
g.      Dapat membentuk persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap suatu obyek, karena disampaikan tidak hanya secara verbal, namun dalam bentuk nyata menggunakan    media pembelajaran.
h.      Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga peserta didik dapat berkomunikasi  dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya, sehingga memberikan pengalaman nyata dan langsung. Misalnya peserta didik mempelajari tentang jenis-jenis tumbuhan. Mereka dapat langsung melihat, memegang, atau merasakan tumbuhan tersebut.
i.        Membentuk sikap peserta didik (aspek afektif), meningkatkan keterampilan (psikomotor).
j.        Peserta didik belajar sesuai dengan karakteristiknya, kebutuhan, minat, dan bakatnya, baik belajar secara individual, kelompok, atau klasikal.
k.      Menghemat waktu, tenaga, dan biaya.[2]
3.         Jenis-jenis Media Pembelajaran
Ada lima jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran, yaitu:
a.      Media Visual, adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan.
b.     Media Audio, yaitu media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para peserta didik untuk mempelajarai bahan ajar.
c.      Media Audio-Visual, yaitu media yang merupakan kombinasi audio dan visual atau pandang-dengar.
d.      Kelompok   Media  Penyaji,  menurut  Donald T. dan  John R. Ball dikelompokkan  menjadi  tujuh yaitu: (1) grafis: bahan cetak dan gambar diam (2) media proyeksi diam (3) media audio (4) media video (5) media gambar hidup/film (6) media televise (7) multimedia.
e.       Media objek dan media interaktif berbasis komputer.

4.      Multimedia Interaktif  Berbasis Komputer
       Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi.
       Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru dan untuk pembelajaran individual di mana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola bermedia).
       Beberapa bentuk penggunaan komputer sebagai multimedia yang dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi:
a.       Penggunaan Multimedia Presentasi
     Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoretis. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia proyektor yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa.
b.      CD Multimedia Interaktif
      Sifat  media ini selain interaktif juga bersifat multimedia dengan
unsur-unsur meliputi sound, animasi, video, teks, dan grafis.
Beberapa model multimedia interaktif di antaranya:
·         Model Drills, merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang menyerupai sebenarnya.
·         Model Tutorial, merupakan program pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak komputer yang berisi materi pelajaran.
·         Model Simulasi, merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
·         Model Games Instruction, model permainan yang dikembang- kan berdasar atas “pembelajaran menyenangkan”.
c.       Video Pembelajaran
        Selain CD interaktif, video termasuk media yang dapat digunakan untuk pembelajaran di sekolah. Video ini bersifat interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi.

K.    Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan

1.      Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi
       Teknologi Informasi dan Komunikasi pada hakikatnya merupakan suatu kajian untuk mengefektifkan proses komunikasi dengan mempergunakan kemajuan teknologi. TIK mempunyai pengertian dua aspek, pertama yaitu Teknologi Informasi yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi dan yang kedua Teknologi Komunikasi yaitu segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke yang lainnya.
2.      Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan
       Dalam dunia pendidikan, TIK bertujuan agar siswa memahami alat TIK secara umum termasuk computer (computer literate) dan memahami informasi (information literate). Secara khusus, tujuan mempelajari TIK adalah:
a.       Menjadikan TIK sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
b.      Siswa dapat melaksanakan dan menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dan lebih percaya diri.
c.       Mendukung aktivitas belajar, bekerja, maupun aktivitas  lainnya
d.      Proses pembelajaran lebih optimal, menarik, dan terampil dalam berkomunikasi, mengorganisasi, dan terbiasa bekerjasama.
e.       Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif,
inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam menggunakan TIK.
                      Manfaat TIK bagi guru adalah:
a.     Memperluas background knowledge guru
b.    Pembelajaran lebih dinamis dan fleksibel
c.     Mengatasi keterbatasan bahan ajar/sumber belajar
d.    Kontribusi dan pengayaan bahan ajar/sumber belajar
e.     Implementasi Student Active Learning (SAL), CBSA, dan PAKEM.

BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
            Pemanfaatan pembelajaran TIK di sekolah merupakan salah satu upaya dalam rangka mendayagunakan media teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Keberhasilan kegiatan ini sangat tergantung pada komitmen dari berbagai pihak (pemerintah, kepala sekolah, guru, orang tua murid, siswa, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya). Untuk itu kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak terkait sangat diperlukan demi suksesnya pelaksanaan kegiatan.
            Pelaksanaan pemanfaatan TIK sebaiknya dilakukan dengan mekanisme yang berlaku, untuk itu prinsip-prinsip pelaksanaan kegiatan seperti transparansi, akuntabilitas, efesien, efektif dan tepat sasaran perlu diterapkan dengan sebaik-baiknya.
B.     Saran
            Komputer itu ibaratnya pisau, kalau peserta didik tidak dibekali pengetahuan akan fungsi dan pemakaian yang semestinya, dikhawatirkan pisau itu malah akan melukainya. Orangtua dan guru pun perlu memahami betul fungsi dan dampaknya agar peserta didik memperoleh manfaat sebesar-besarnya dan kerugian yang sekecil-kecilnya.

DAFTAR PUSTAKA
Rusman, Deni Kurniawan, Cepi Riyana. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan          Komunikasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
H. Munir, Kurikulum Berbasis TIK, Penerbit SPS Universitas Pendidikan   Indonesia, Bandung, hal. 112-113.
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. 2011. Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi (diunduh tanggal 25 Mei 2015)



                [1] http://id.wikipedia.org/wiki/Internet
               [2] H. Munir, Kurikulum Berbasis TIK, Penerbit SPS Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, hal. 112-113

0 komentar:

Posting Komentar